Ziarah adalah satu kata yang berasal dari bahasa Arab, zaaraa - yazuuru - ziyaaratan, artinya berkunjung. Jadi, berziarah sebenarnya tidak hanya identik kepada kuburan saja, melainkan bermakna umum bisa kepada siapa saja. Berkunjung kepada teman pun bisa disebut sebagai ziarah, demikian juga berkunjung ke tempat-tempat yang lain. Dalam Al Quran, Allah Ta’ala berfirman, “..Berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah..” (QS. Al An’am [6] : 11) Berziarah merupakan salah satu sunnah Nabi Saw. Karena, semasa hidupnya Rasulullah Saw. kerap mengunjungi tetangganya, sahabat-sahabatnya, dan tentu saja kerabatnya. Bahkan, Rasulullah Saw. sudah terbiasa berziarah semenjak usia kanak-kanak, salah satunya adalah ziarah bersama pamannya dalam perjalanan dagang. Tidaklah Rasulullah Saw. mengerjakan suatu amalan kecuali pisti terdapat manfaat dalam amal tersebut. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa manfaat dari ziarah menurut Imam Asy Syafii dalam kitab Diwan Asy Syafii : Pertama, sirnanya kesusahan. Boleh jadi kita punya banyak sekali masalah di rumah, di kampung atau di negeri kita. Dan, saat berziarah ke suatu negeri yang belum pernah kita kunjungi, ternyata di sana kita menemukan banyak hal baru, bahkan kita jadi punya teman baru. Ada budaya, kebiasaan, pemandangan yang berbeda dengan di tempat kita. Dan, semua hal baru yang kita temui itu mampu membuat hati kita merasa gembira, takjub, riang sehingga sirnalah rasa susah dan sedih di hati kita. Kedua, mendapatkan penghidupan. Banyak kita temukan bahwa di daerah tempat tinggal kita ada pendatang dari berbagai daerah. Mereka datang ke daerah kita untuk bekerja dan berdagang, menjemput rezeki yang Allah tebarkan di muka bumi ini. Ada kalanya kita tidak menemukan cukup lapangan pekerjaan atau ladang perniagaan di kampung halaman, sehingga menuntut kita untuk merantau ke kampung orang yang menawarkan lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan rezeki demi menafkahi keluarga. InsyaaAllah, selama manusia berupaya dengan baik, hasil yang maksimal bisa didapat. Ketiga, bertambah ilmu. Setiap tempat yang kita ziarahi memiliki kelebihannya sendiri. Setiap orang yang kita ziarahi pasti memiliki ilmu dan pengalamannya sendiri. Maka, dengan berziarah sebenarnya kita akan mendapatkan ilmu dan hikmah yang bisa menyegarkan kembali hati dan akal kita, menambah pengetahuan kita. Inilah perjalanan yang penuh berkah, karena ilmu sungguh tidak ternilai harganya. Keempat, mendapat pelajaran tentang tatakrama. Setiap daerah memiliki adat kebiasaan, nilai-nilai kesopanan sendiri yang khas. Dengan berziarah maka kita akan berkenalan dengan norma-norma baru, kita bisa lebih banyak mengenal budaya orang lain sehingga kita bisa lebih bersikap toleran terhadap perbedaan, kita bisa lebih bisa menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda baik ketika kita berada di tempat mereka maupun sebaliknya. Allah Ta’ala berfirman di dalam Al Quran, “..Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal..” (QS. Al Hujurat [49] : 13) Kelima, bertambah teman yang baik. Saat berziarah ke daerah lain maka kita akan banyak bertemu dengan orang-orang baru. Karena sapaan dan dialog yang kita lakukan maka kita bisa memiliki kenalan-kenalan baru yang beberapa di antara mereka bisa saja menjadi teman akrab dimana kita bisa memetik banyak pelajaran darinya. Keenam, mendapat pahala.Begitu banyak kebaikan yang bisa kita dapat dari berziarah. Dan, satu yang paling utama adalah tatkala ziarah kita itu bernilai ibadah di hadapan Allah Ta’ala. Apalagi jika sedari awal ziarah kita itu diniatkan untuk ibadah, misalnya ziarah untuk menuntut ilmu, ziarah untuk tadabur alam, ziarah untuk haji dan umrah, ziarah untuk mengingat kematian, dan lainnya. Berziarah merupakan salah satu cara meneladani Rasulullah Saw. Semoga Allah Ta’ala memberikan kita kemudahan rezeki, kesehatan dan kekuatan untuk berziarah sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah Ta’ala. Aamiin yaa Rabbal’aalamiin.

[Writed by Rashid Satari, Lc. for Synergy Indowisata]