Ibadah di Tanah Suci adalah impian setiap muslim dan muslimah. Bahkan, bagi mereka yang Allah Swt. beri nikmat berupa pengalaman menunaikan ibadah haji dan umrah, niscaya akan senantiasa merindukannya. Rindu untuk berjalan menyusuri setiap jengkal Masjidil Haram, rindu untuk bersujud kepada Allah Ta’ala di hadapan Ka’bah yang syahdu, rindu bermunajat di Masjid An Nabawi. Setiap tempat di Tanah Suci meninggalkan kesan yang akan selalu dirindukan. Namun, ternyata tidak setiap orang bisa mudah menunaikan haji, apalagi mengingat kuota yang terbatas sedangkan peminatnya sangat banyak. Maka, tidak heran jika kita melihat begitu panjang dan antrian orang yang ingin menunaikan haji.

Akan tetapi, Alhamdulillah, Allah Ta’ala menyediakan fasilitas lain bagi kita yang sangat merindukan Baitullah, yaitu ibadah Umrah. Meski keutamaannya berbeda dengan haji, namun umrah juga merupakan ibadah yang sangat istimewa. Apa saja keistimewaan ibadah Umrah?
Pertama, pahala umrah setara dengan pahala Jihad fiisabiilillah bagi kaum wanita.Satu ketika, Siti ‘Aisyah ra. bertanya kepada Rasulullah Saw., “Ya Rasulullah, apakah wajib bagi wanita untuk berjihad?” Lantas, Rasulullah Saw. menjawab, “Ya. Dia wajib berjihad tanpa dalam peperangan, yaitu dengan haji dan umrah.” (HR. Ibn Majah).
Kedua, penghapus dosa di antara dua umrah. Dalam satu keterangan yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Antara satu umrah dengan umrah lainnya itu akan menghapus dosa di antara keduanya. Dan, haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menjadi dalil tentang kebaikan dari memperbanyak ibadah umrah, karena ada keutamaan di antara satu umrah dengan umrah lainnya yaitu sebagai penghapus dosa diantara keduanya.
Ketiga, menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa. Rasulullah Saw. bersabda, “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji melainkan surga.” (HR. An Nasai, At Tirmidzi, Ahmad).
Keempat, menghadirkan ketenangan batin. Bahwa ibadah umrah dapat menghilangkan kefakiran sebagaimana hadits di atas, Syaikh Abul Ula Al Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwazi memaknainya dengan, “Haji dan umrah menghilangkan kefakiran, bisa bermakna secara zhahir berupa kecukupan harta, dan bisa juga bermakna batin berupa ketenangan hati.”
Kelima, doa yang maqbul saat menunaikan umrah. Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala. Dan, berdoa ketika kita sedang dalam rangkaian ibadah umrah merupakan doa yang maqbuld, diterima oleh Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw., “Orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah adalah delegasi Allah. (Ketika) Allah menyeru mereka maka mereka memenuhi panggilan-Nya. Dan, (ketika) mereka meminta kepada Allah, maka Allah mengabulkan (permintaan mereka).” (HR. Ibn Majah) 
Demikianlah lima keutamaan ibadah umrah. Bagi kita yang pernah menunaikannya, semoga ibadah kita diterima oleh Allah Ta’ala dan kita mendapatkan semua keutamaannya serta diberikan kemampuan untuk bisa menunaikannya kembali. Dan, bagi kita yang belum menunaikannya semoga Allah Ta’ala memudahkan langkah kita menuju Baitullah. Aamiin yaa Rabbal’aalamiin. 

[Writed by Rashid Satari, Lc. for Synergy Indowisata]